Penggabungan Budaya Lokal Indonesia dengan Bahasa Asing

Karawang – Penggabungan budaya lokal Indonesia dengan bahasa asing saat pelaksanaan Milad SMAN 3 Karawang.

SMA Negeri 3 Karawang mengadakan puncak perayaan Ulangtahun ke 37 pada Senin (28/11/2022). Bai Bagus, Ketua Panitia Guru menyampaikan perayaan saat ini menggunakan tema kebudayaan Indonesia. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mengenal dan melestarikan budaya. Hal ini terlihat dengan adanya jalan santai pakaian adat yang dilakukan oleh siswa. Rangkaian acara telah dilakukan sejak (24/11) dan (25/11).

“Tema Milad hari ini mengambilnya budaya dan bahasa. Di Indonesia sendiri anak-anak muda sekarang hampir tidak mengetahui budaya yang dimiliki, makanya kita menampilkan pakaian adat dari berbagai provinsi waktu jalan santai tadi,” ujarnya.

Saat puncak kegiatan pun menampilkan pertunjukkan kolosal hasil pertunjukkan gabungan dari ekstrakulikuler tari dan teater. Annisa Tri Ismail Putri, wakil ketua eskul tari Jaipong menyampaikan mengalami hambatan saat proses latihan yang terletak pada saat mengatur kekompakan waktu. Gerakan yang ditampilkan merupakan gerakan terbaru yang diciptakan oleh siswa. Inspiras berasal dari tarian saat HUT Karawang.

“Ada kesusahannya karena proses latihannya hanya sebentar sedangkan anggota ada 20 orang lebih. Susah mengatur jadwal latihan dengan seluruh anggota datang,” paparnya.

Terdapat anggota yang mengalami kesulitan dalam menghafal dan mengikuti gerakan. Rizkia Putri, anggota ekskul tari Jaipong memaparkan kesulitan yang dialami dikarenakan pernah mengalami hiatus selama 3 hingga 4 tahun dari menari. Ia hiatus setelah mengalami menjalani masa operasi. Ia menghafal gerakan selama 3 hari, untuk gerakan yang susah memperlukan waktu selama 1 minggu

“Aku ada kesusahan karena abis operasi jadi gerakannya jadi terbatas dan juga menunjukkan ekspresi muka susah. Gerakan yang susah banget bisa 1 minggu,” lanjutnya.

Kartika, anggota ekskul Tari Jaipong menyatakan ia mengalami kesusahan untuk sinkronkan gerakan dengan menggunakan tangan kiri. Ia memperlukan waktu 3 hari untuk menghafal gerakan. Ia mengatasi kendala dengan cara bertanya dan mencoba secara berulang.

“Aku kalau masalah gerakan itu di bagian tangan kiri karena ga bisa sinkronin bagian tubuh di tangan kiri. Aku bertanya dulu baru dicoba berkali-kali baru bisa,” tambahnya.

Anggun Juana Putri, Ketua Pelaksana Siswa menyampaikan selain menampilkan budaya lokal Indonesia kegiatan tersebut pun menampilkan perlombaan berbicara bahasa Inggris bagi seluruh siswa. Hal ini dikarenakan menggabungkan era globalisasi dengan budaya Indonesia. Siswa memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti perlombaan tersebut.

“Kita ada juga lomba speech English untuk siswa kelas 10 dan 11. Karena kita hidup di jaman globalisasi jadi kita harus berdampingan dengan bahasa asing, saya yakin mereka memiliki potensi dalam bahasa asing jadi kita memberikan wadahnya,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...