Rembuk Karawang New Zero Stunting Tahun 2024

Rembuk stunting oleh pemerintah daerah Kabupaten Karawang bersama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat

Karawang – Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang akan menggunakan pola yang sama seperti tahun 2022 untuk mencapai target Karawang New Zero Stunting di tahun 2024.

Pada Selasa (14/3/2024) dilakukan kegiatan rembuk stunting oleh pemerintah daerah Kabupaten Karawang bersama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan keputusan bersama terkait Karawang Zero New Stunting. Aep Syaepulloh, Wakil Bupati Kabupaten Karawang menyampaikan ingin agar semua pihak ikut terlibat dalam penanganan stunting. Kemudian ia pun menambahkan agar calon pasangan suami istri mendapatkan bimbingan dari kementrian kesehatan dan tes kesehatan dari puskesmas.

“Calon pasangan suami-isteri yang akan menikah mendapatkan bimbingan bagaimana menjaga pola hidup dari menikah, hamil, melahirkan hingga mengasuh anak,” ujarnya

Selanjutnya ia pun menghimbau kepada orangtua untuk memperhatikan pola makan serta asuh kepada anak. Hal ini dikarenakan usia rentan stunting terjadi mulai dari 0 sampai 24 bulan. Selanjutnya ia pun menegaskan agar kader posyandu dapat aktif monitoring perkembangan bayi dua tahun (Baduta).

“Nanti kader-kader posyandu aktif memonitoring perkembangan baduta,” tambahnya.

Imam, Sekretaris DPPKB Karawang menyatakan untuk kasus stunting di tahun 2023 masih akan tetap menggunakan pola di tahun 2022. Pola tersebut pertama dengan cara mengefektifkan TPK. Kemudian Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pun tetap di berlakukan. Selanjutnya ia memaparkan program pemberian telur pun tetap dilanjutkan. Hal ini dikarenakan pemberian telur setiap hari kepada anak stunting dapat menurunkan angka stunting. Ada pun cara lain berupa melibatkan seluruh pentahelix.

“Tahun 2023 pertama kita akan tetap menggunakan pola yang sama di tahun 2022, karena dengan pola ini terbukti kita mampu menurunkan prevelensi angka stunting. Kami akan melakukan mengefektifkan Tenaga Pendamping Keluarga (TPK), kedua kami tetap menggunakan BAAS, kami akan melanjutkan program inovasi pemberian telur, berikutnya lebih mengefektifkan pentahelix,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

DPRD Karawang Gelar Sidang Paripurna Terkait Agenda LKPJ Bupati

Karawang – DPRD Kabupaten Karawang menggelar sidang paripurna dengan agenda ...