Bantuan Dinkop Belum Merata Bagi UMKM

Karawang – Ketimpangan masih dirasakan oleh pelaku UMKM di Kabupaten Karawang.

Adanya pemberian fasilitas pembuatan dokumen bagi pelaku UMKM dari Dinas Koperasi Kabupaten Karawang ternyata belum dapat memperluas penjualan produk dari pelaku UMKM. Pemilik Kopi Eno, Andri Kusuma mengaku ia tidak memperoleh fasilitas media promosi dari Dinas Koperasi. Ia menyampaikan jika produk yang selama ini terdapat di galeri UMKM merupakan produk yang berasal dari pelaku UMKM yang sama. Hingga sekarang ia pun belum memperoleh fasilitas tersebut.

“Sejauh ini produk saya belum pernah terpajang digaleri, titip-titip gak pernah ditawarin. Tidak ada yang mengarahkan juga, it’s okay awal-awal saya belum punya sertifikasi apapun, untuk saat ini kan sudah,” ujarnya Jumat (30/6).

Ia menjelaskan pernah mengikuti program UMKM Jabar Juara pada tahun 2021. Setelah program tersebut selesai, ia mengutarakan dari pihak dinas koperasi tidak terdapat upaya apapun untuk marketing. Meski begitu ia tetap tidak menyerah, dengan cara mencari informasi terkait kegiatan sertifikasi yang lainnya dari berbagai sumber. Arahan yang pernah ia rasakan hanya seputar edukasi digital marketing dan penjualan di mini market

“Saya berpikir nakal, misal ada 500 cabang minimarket, saya harus menyiapkan banyak sekali produk. Modalnya tentu tidak kecil, kalau tidak terjual bagaimana. Yang saya tahu, yang di dalam galeri Dinkop itu orang-orang terdekat. Yang diarahkan yang punya duit, karena kita itu diberi asupan untuk jadi pengusaha kapitalis,” tambahnya

Ia mengatakan kembali, rekan lain sekomunitas juga merasakan hal yang sama. Hanya saja banyak dari mereka yang tidak berani mengungkapkan karena takut usaha kecilnya bermasalah. Ia melanjutkan jika selama ini pemerintah hanya memberikan arahan untuk menjadi pengusaha kapitalis saja.

“Saya enggak tahu salahnya dimana, yang saya rasakan dengan rekan-rekan UMKM seperti itu. Untuk jadi pengusaha kapitalis kita kan perlu modal ratusan juta, disambungkan dengan jaringan bank pun tetap mencekik bagi kami. Kami lebih pingin ada pendamping yang ahli literasi keuangan. Sebagai alumni UMKM Jabar Juara, kelanjutannya ada ABDSI tapi saya gak melihat ini mau diarahkan kemana. Cuman diarahkan jadi pengusaha besar, pengusaha kaya. Kami ini UMKM yang modalnya minim, tolong arahannya yang lebih realistis,” imbuhnya.

Selain itu terdapat pula salah satu pelaku UMKM (R) mengaku hal yang sama. Sejauh ini produk yang ia hasilnya belum pernah di display di galeri UMKM yang telah disediakan oleh dinkop.

“Coba perhatikan aja, yang ikut gitu pelaku UMKM yang itu-itu aja. Produk yang didisplay pun sama. Biar tidak terkesan subjektif, silahkan coba survey ke pelaku UMKM lainnya. Beberapa rekan saya juga merasakan hal serupa,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Rayakan Hari Kartini Lira Medika Gelar Family Festival di Resinda Park Mall

KARAWANG-Momen Hari Kartini 21 April 2024 lalu digunakan Rumah Sakit ...