Kasus Stunting di Kecamatan Ciampel Masih Tinggi

Karawang – Kecamatan Ciampel masih menjadi salah satu wilayah dengan angka stunting tertinggi.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dan Komisi IX DPR Republik Indonesia dan DPPKB Karawang mengadakan sosialisasi penurunan stunting yang terdapat di Kecamatan Ciampel. Sekretaris DPPKB Karawang, Imam Bahanan menyampaikan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan pengusaha tentang stunting. Ia mengaku kasus stunting di kecamatan tersebut salah satu tertinggi di Karawang.

“Ironis memang ketika melihat Ciampel banyak kasus stunting. Wilayah ini dikelilingi industry, warganya insya allah mapan secara ekonomi. Artinya ada banyak hal yang harus kita perbaiki bersama-sama,” ujarnya Selasa (26/9)

Saat ini ada sebanyak 201 anak yang terdapat di tujuh desa di Kecamatan Ciampel masih mengalami stunting. Ia memaparkan di Desa Mulyasejati ada sebanyak 43 kasus, Parungmulya sebanyak 42 kasus, Kutamekar sebanyak 29 kasus. Kemudian untuk Desa Tegallega sebesar 14 kasus.

“Berdasarkan data yang sudah kami dapatkan jumlah stunting di sini masih cukup besar,” tambahnya.

Putih Sari, Anggota Komisi IX DPR RI mengungkapkan selain mengadakan sosialisasi, tim juga membagikan telur kepada orangtua yang mempunyai bayi dengan usia dua tahun dan kepada anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang. Ia mengungkapkan berdasarkan rekomendasi dari tenaga kesehatan dan ahli gizi untuk anak stunting telah di anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi.

“Kami membagikan telur untuk anak-anak dan bayi usia dua tahun, karena sesuai dengan rekomendasi dari tenaga kesehatan dan ahli gizi mereka membutuhkan makanan dengan protein tinggi,” ungkapnya.

Mohamad Zaidan, Anggota BKKBN provinsi menyampaikan permasalahan stunting membutuhkan kerjasama dari masyarakat dan semua instansi. Hal ini bertujuan untuk dapat mencapai target zero stunting di Kabupaten Karawang tahun 2024 mendatang.

“Stunting ini harus diperangi bersama, pemerintah, media, swasta, akademisi, dan Masyarakat atau yang kita sebut Pentahelix harus berani mengambil perannya masing-masing. Agar cita-cita tahun 2024 Karawang zero stunting bisa tercapai,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Penataran Pelatih, Juri dan Nayaga PPSI Karawang Upaya Melestarikan Budaya Seni Pencak Silat

Karawang – Penataran pelatih, juri dan nayaga yang diselenggarakan Persatuan ...