DPPKB Tetap Berupaya Dalam Mengurangi Kasus Stunting di Karawang

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Karawang

Karawang – Kasus Stunting di Kabupaten Karawang hingga tahun 2023 masih terjadi, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana akan mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang, Sofiah menyampaikan telah dilakukan uji petik secara langsung dengan mengambil sampel sebanyak empat orang dari setiap kategori. Hasil uji tersebut ditemukan banyak kasus yang belum diselesaikan. Ia akan mengambil langkah untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

“Kita melaksanakan kegiatan kajian dan rencana tindak lanjut audit stunting, kita sudah melakukan uji petik lapangan sampel mulai dari calon pengantin, anak baduta, ibu hamil, ibu melahirkan. Setiap kategori kita ambil 4 orang, dari kita sampling di lapangan ditemukan banyak kasus. Artinya banyak yang harus kita tindaklanjuti supaya mereka betul-betul keluar dari zona kasus stunting,” ujarnya Selasa (21/11)

Selanjutnya ia memaparkan BKKBN Republik Indonesia akan melakukan uji petik untuk audit kasus stunting di Kabupaten Karawang. Ia mengaku kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama kali dilakukan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023.

“Alhamdulillah disepakati tindak lanjut akan langsung kita laksanakan. Di tahun 2023 ini kita sudah melakukan dua kali audit kasus stunting, insyallah Karawang akan di uji petik juga oleh BKKBN Republik Indonesia. Karawang satu-satunya di Provinsi Jawa Barat yang akan di uji petik kaitan audit stuntingnya di tahun 2023,” tambahnya.

Berdasarkan data pada bulan penimbangan saat Agustus lalu ada sebanyak penurunan sebanyak 87 kasus stunting dari bulan Februari 2023. Kasus di Februari lalu ada sebanyak 2.779. Seluruh data tersebut diperoleh dari EPPGM tahun 2023.

“Kalau kasus stunting di Karawang ini dari tahun 2021 di angka 20,6 persen tapi di tahun 2022 kita turun menjadi 14 persen dan di tahun 2023 kita lihat sesuai EPPGM ada penurunan karena dari Februari 2023 anak yang ditimbang itu 173 ribu, tapi ada sebanyak 2.779 anak yang ber indikasi stunting. Di bulan Agustus lalu ada penurunan 87 anak yang sudah keluar dari stunting,” imbuhnya

Ia menjelaskan saat ini terdapat kecamatan yang mengalami peningkatan kasus stunting. Ia melanjutkan awal mula di Kecamatan Pakisjaya tidak terdapat kasus stunting, namun saat ini bertambah menjadi 7 kasus. Kemudian untuk kasus di Kecamatan Klari mengalami penurunan menjadi 270, kasus awal sebanyak 296.

“Ada kecamatan yang turunnya siginifikan tapi ada juga kecamatan yang justru bertambah angka stunting. Seperti di Pakisjaya tadinya 0 sekarang ada 7 kasus stunting,”pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dinkes Catat 655 Kasus DBD, 2 Anak Meninggal Dunia

KARAWANG – Dinas Kesehatan Karawang melakukan penyelidikan epidemiologi sebagai salah ...