Makam Sunan Drajat di Cirebon

Faktakabar.co.id – Sekitar abad ke 15, ketika Kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati ingin menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia yang dikuasai Portugis. Sunan Gunung Jati mengumpulkan para Wali Sanga untuk datang ke Cirebon. Salah satunya adalah Sunan Drajat yang memiliki nama asli Raden Qosim anak dari Sunan Ampel.

Pegiat sejarah dan naskah kuno Cirebon, Farihin mengatakan Sunan Drajat memang pernah datang ke Cirebon bersama dengan para Wali Sanga yang lain seperti Sunan Bonang. Selain untuk membahas tentang strategi penyerangan ke Batavia. Kedatangan Sunan Drajat ke Cirebon juga untuk belajar kepada Sunan Gunung Jati.

“Oleh sebab itu, beberapa petilasan para sunan itu ada di Cirebon, semisal Sunan Drajat ada di daerah yang sekarang bernama Drajat. Kemudian di daerah Cupang Cirebon Barat ada petilasan Sunan Bonang, Nah itu mengindikasikan bahwa beliau-beliau pernah ada di Cirebon,” tutur Farihin belum lama ini.

Tempat yang sekarang bernama wilayah Drajat dekat dengan Sungai Kriyan. Dahulu, merupakan tempat Sunan Drajat berdakwah kala menetap di Cirebon. Menurut Farihin, dipilihnya wilayah yang dekat dengan pinggiran sungai sebagai tempat dakwah, tidak lain, agar dapat mengembangkan dakwah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga, yakni upacara ngirab atau mandi suci yang dilakukan oleh masyarakat sekitar setiap Rabu wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar.

“Sebab itu di Sungai Kriyan yang tidak jauh dari padepokan, setiap bulan Safar ada tradisi mandi suci. Pada zaman Indraprahasta, upacara mandi suci disebutnya Matirtameda. Karena Maharesi Santanu dan para agamawan Hindu pada waktu itu melakukan mandi suci sebagai bentuk perwujudan bahwa sungai itu merupakan sungai suci yakni Sungai Gangga,” tutur Farihin.

Saat agama Islam masuk ke Nusantara, para Wali Sanga tidak menghapuskan upacara mandi suci yang sudah ada sejak dahulu. Namun, mandi suci tersebut dialihkan, dari mantra menggunakan doa-doa untuk mendekatkan diri kepada tuhan.

Situs Petilasan Sunan Drajat sendiri, berlokasi di tengah pemukiman penduduk, di sekelilingnya terdapat pemakaman umum. Di bagian pintu masuk terdapat sumur keramat. Menurut juru kunci petilasan Zaid Riyadi, sumur tersebut berasal dari tancapan tongkat dari Sunan Drajat. Meski sudah berusia ratusan tahun sumur keramat tidak pernah mengalami kekeringan.

Zaid juga menegaskan, walaupun sumur keramat dipercaya berkhasiat, namun tetap meminta pertolongan kepada Allah SWT. “Tapi yang pasti, apapun alasannya. Mandi di sumur tersebut harus mintanya tetap kepada Allah SWT,”tegas Zaid.

Zaid menuturkan ada 3 makam penting yang di komplek petilasan Sunan Drajat, yakni Pangeran Drajat, Nyi Mas Ageng Pancuran dan Pangeran Sifat Luhung. Menurut Farihin, Pangeran Drajat merupakan orang yang berbeda dengan Sunan Drajat.

“Kemudian ada yang meneruskan dakwah Sunan Drajat. Namanya Pangeran Drajat yang merupakan orang yang berbeda dengan Sunan Drajat,” tutur Farihin.

Terdapat beberapa tradisi yang ada di Petilasan Sunan Drajat seperti maulid, Rabu wekasan, kirab dan mandi di sungai. Namun pascapandemi COVID-19 beberapa tradisi sudah tidak dilaksanakan lagi. Sebagai juru kunci, Zaid berharap Situs Petilasan Sunan Drajat dapat kembali ramai.

“Padahalkan di Cirebon tidak hanya ada Sunan Gunung Jati tapi petilasan Sunan Drajat juga ada. Sayangnya sering kelewat. Jadi penginnya sih ramai lagi yang ziarah kayak dulu,” pungkas Zaid.

Situs Petilasan Sunan Drajat berlokasi di Jalan Pangeran Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Untuk rutenya dari pusat kota Alun-Alun Kejaksaan dapat mengambil arah Jalan Kartini, lalu belok kiri ke Jalan Ks Tubun, belok kiri ke Jalan Pekiringan, lalu belok kiri ke Jalan Pulasaren, terus belok kanan ke Jalan Jagasatru lalu lurus ke Jalan Drajat. Oleh Pemerintah Kota Cirebon, Situs Petilasan Sunan Drajat ditetapkan sebagai cagar budaya. (sumber detikjabar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bupati Aep Hadiri Pembukaan MTQ ke-38 Tingkat Jabar di Kabupaten Bekasi

Karawang – Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh menghadiri pelaksanaan Pembukaan ...