Banjir Rob Kembali Terjadi di Desa Cemarajaya

Banjir rob kembali terjadi di Desa Cemarajaya

KARAWANG – Banjir rob di Desa Cemarajaya yang terjadi pada Jumat (5/7/2024) hingga Sabtu (6/7/2024) tidak mengakibatkan adanya pengungsi.

Banjir rob kembali terjadi di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya pada Jumat (5/7) hingga Sabtu (6/7).

Camat Cibuaya, Agustina Sumantri, menyampaikan ketika kejadian tersebut berlangsung, ia telah membuat laporan kepada bupati. Kemudian diberikan respon dengan diberikan karung sebagai bantuan. Karung itu di isi oleh bahan material dan digunakan sebagai penahan.

“Dua hari kemarin di Jumat dan Sabtu, gelombang tinggi kembali menerjang Pantai di Cemarajaya. Ini sudah menjadi siklus tahunan. Sabtu pagi kita sudah menyampaikan laporan ke bupati dan langsung di respon dengan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Menurunkan penahan supaya air laut tidak masuk ke pemukiman dengan menggunakan karung,” ujarnya Senin (8/7).

Selanjutnya pada Minggu (7/7) Sekretaris Daerah Karawang bersama dengan PUPR dan BPBD meninjau lokasi secara langsung. Berdasarkan hasil tinjauan, kondisi air telah kembali normal. Selain itu warga pun telah dapat melakukan aktivitas seperti sebelumnya. Akibat banjir rob ini meninggalkan sampah di lingkungan rumah warga.

“Kemarin hari Minggu kami pun turun secara langsung ke lapangan bersama dengan Sekda, Kadis PUPR, BPBD dan kondisi sudah berlangsung normal. Kondisi sudah berlangsung normal, siang pukul 13.00 masuk ke pemukiman yang terdampak yaitu Dusun Pisangan sudah normal dan air sudah tenang. Sekarang tinggal pembersihan rumah masing-masing untuk material yang dibawa oleh gelombang air laut,” jelasnya.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak ada sebanyak 653 yang tersebar di 4 dusun sekaligus. Ia menerangkan untuk ketinggian air yang masuk ke dalam rumah warga setinggi 50 centimeter hingga 1 meter. Air tertinggi terjadi di Dusun Pisangan.

“Tidak ada yang mengungsi jadi warga di rumah masing-masing. Saat Jumat malam pukul 01.00 air paling tinggi 50 centimeter sampai 1 meter. Ketinggian air 1 meter yang masuk ke rumah warga terjadi di Dusun Pisangan tapi subuh sudah surut kembali. Jumlah KK yang terdampak itu 653 di 4 dusun sekaligus,” terangnya.

Sumantri mengatakan untuk rumah warga yang terdampak merupakan warga yang belum di relokasi. Sementara itu bagi warga yang sudah di relokasi tidak mengalami dampak dari banjir rob. Hal ini disebabkan oleh jarak rumah relokasi jauh cukup jauh dari pantai. Ia memberikan himbauan kepada warga untuk tetap membuat tanggul sederhana.

“Jaraknya jauh dari rumah warga yang sudah di relokasi. Karung di pasang di rumah masing-masing, sementara ini sedang dikaji untuk pembuatan penahan gelombang air laut. Hari ini juga masih dalam proses diskusi untuk pengambilan langkah antisipasi ke depan. Tetap waspada dan membuat tanggul di rumah ataupun di aliran yang dekat dengan laut, bersama-sama bergotong royong untuk membersihkan material yang masuk,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Malam Rakyat Gembira Sambut Pilkada 2024

KARAWANG – Sambut Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang ...