Demi Terciptanya Citarum Harum, Mahasiswa KKN UNSIKA Lakukan Sosialisai 4R (Reduce, Recyle, Replace, & Reuse)

PURWAKARTA – Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), melakukan Sosisalisasi 4R (Reduce, Recyle, Replace, & Reuse) demi terciptanya Citarum Harum kepada warga Desa Cipicung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (22/7).

Sungai Citarum sendiri merupakan sungai terpanjang yang tersebar di Wilayah Tatar Pasundan, Provinsi Jawa Barat. Selain memiliki nilai sejarah, ekonomi dan sosial yang penting, saat ini Sungai Citarum justeru menjadi salah satu sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia sejak tahun 2007. Jadi sudah selayaknya Sungai Citarum kembali menjadi sumber air bagi kelangsungan hidup masyarakat yang mesti dilestarikan supaya lebih baik, khususnya bagi kesehatan.

Oleh sebab itu, tematik KKN UNSIKA tahun ini adalah Citarum Harum yang bertujuan agar seluruh masyarakat yang wilayah geografisnya dilalui oleh Sungai Citarum bisa lebih memperhatikan lingkungan, terutama pada pengelolaan sampah. Pasalnya, Sungai Citarum menjadi tercemar karena ulah masyarakatnya itu sendiri yang gemar membuang sampah secara sembarangan, terutama dengan membuangnya ke sungai.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Mahasiswa UNSIKA yang sedang melaksanakan KKN di Desa Cipicung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta itu mengadakan sosialisasi mengenai 4R (Reduce, Recyle, Replace, & Reuse). Reduce berarti mengurangi sampah yang dihasilkan, Recyle berarti mendaur ulang sampah yang diperoleh, Replace berarti mengganti atau menghindari barang yang hanya sekali dipakai kemudian menjadi sampah dan Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang diperoleh.

Dengan digelarnya sosialisasi bertemakan 4R tersebut, Mahasiswa UNSIKA yang sedang melaksanakan KKN di Desa Cipicung ini berharap, masyarakat bisa lebih bijak dalam penggunaan dan pengelolaan sampah demi terciptanya Citarum Harum. Lantaran banyak dari mereka yang tidak sadar bahwa Sungai Citarum tercemar itu oleh ulahnya sendiri yang tidak baik dalam penggunaan dan pengelolaan sampah.

Bertempat di Aula Desa Cipicung, sosialisasi 4R Demi Terciptanya Citarum Harum itu disampaikan oleh pemateri Dr. Gina Lova ST. MT., serta dihadiri oleh Aparat Desa, Tokoh Desa dan Warga Setempat. Karena tak hanya mensosialisasikan Reduce, Recyle, Replace, tetapi juga sosialisasi mengenai Reuse, maka masyarakat diberi tahu secara langsung cara menggunakan kembali sampah yang diperoleh, seperti membuat tas dari limbah bungkus kopi yang menarik untuk digunakan sehari-hari, hingga membuat kerupuk dari kulit pisang yang lezat dan bernilai daya jual tinggi untuk terciptanya Ekonomi Kreatif.

Salah seorang warga Desa Cipicung, Pak Ada menggungkapkan, dengan adanya sosialisasi 4R tersebut, pihaknya menjadi lebih paham mengenai pengelolaan sampah. Terlebih, mahasiswa juga menjelaskan beberapa materi mengenai ekonomi kreatif. “Ini merupakan informasi baru bagi Warga Cipicung, khususnya ibu-ibu, yang sebelumnya tidak tahu kini menjadi paham bagaimana pengelolaan sampah menjadi bernilai ekonomi kreatif,” jelasnya.

Sementara, menanggapi kegiatan sosialisasi 4R, selaku Pemateri dan Dosen UNSIKA, Dr. Gina Lova, ST. MT. mengatakan, acara ini sangat menarik bahkan sasaran audience-nya juga tepat yaitu menghadirkan para ibu. Karenanya, ibu-ibu tersebut pasti bakal jadi pelaku pengelolaan sampah. “Selain tepat sasaran, ibu-ibunya juga sangat antusias dan terlihat ada potensi kedepannya untuk kelanjutan kegiatan pengelolaan sampah. Kami berharap, Desa Cipicung bisa benar-benar terjalin kerjasama antar masyarakat dengan Aparat Desa, sehingga bisa terbentuk pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat,” pungkasnya. (pryg/lil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Benarkah Partai Demokrat Usung Haji Oma Jadi Balon Bupati Karawang?

Karawang – Memasuki Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Partai Demokrat ...