Dari Jualan Nasi Uduk hingga Jadi Pengusaha Sukses

Ezzi Al Akila Rahman, Seorang pengusaha home interior di Kota Pangkal Perjuangan


Karawang – Pengusaha yang sukses mempuyai itikad kuat. Mulai dari merintis hingga jadi ternama. Hal itu dirasakan oleh Ezzi Al Akila Rahman. Seorang pengusaha home interior di Kota Pangkal Perjuangan, memiliki pendapatan miliaran rupiah.

Ezzi sapaan akrabnya, mempunyai cerita unik dibalik kesuksesan sebagai pengusaha muda. Dulunya, Ezzi ini berjualan nasi uduk, perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan yang menarik untuk dituliskan. Sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP), jiwa bisnis Ezzi sudah terbentuk.

“Kesuksesan tidak mudah didapatkan dengan instan. Perlu proses bertahap. Jangan melihat saya sekarang, tapi tengok masa lalu ketika merintis usaha. Dulu saya waktu SMP, mulai senang berbisnis, walaupun masih kecil-kecilan, dulu jual kosmetik kecantikan,” kata Ezzi kepada wartawan, Rabu 16 Februari 2022.

Ezzi juga menceritakan, setelah lulus SMP melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas (SMA) pada tahun 2007 di Jakarta. Selama di Jakarta itulah, di bangku kelas pertama, Ezzi mulai membantu ibunya berjualan nasi uduk.

“Jadi sejak kelas 1 sampai kelas 2, saya mulai bantu Ibu jualan uduk, di depan rumah, prapatan Cileduk, dari jam 5 sore sampai jam 8 malam,” ungkap Ezzi, yang lahir tahun 1990.

Penghasilan dari berjualan uduk dengan modal Rp 500.000, ia mengakui mendapatkan Rp 2.500.000 per hari.

“Dari hasil berjualan uduk, untuk biaya sekolah, dan sisanya ditabung sampai bisa ke beli mobil Swift tahun 2010, dan cash tidak kredit,” tutur Ezzi

Setelah lulus, ia lalu melanjutkan kuliah di Bandung, sembari membuka bisnis fashion. Namun, dari fashion itulah fase depresi dialaminya.

“Ketika kuliah, saya buka usaha fashion, dengan membuat konveksi sendiri, namun baru berjalan 2 tahun, usaha saya dicurangi kawan bisnis, dan merugi 400 juta, bukan itu saja, selang beberapa bulan mamah meninggal, dan sebulan kemudiannya Ayah meninggal. Semenjak kejadian buruk berturut-turut itulah saya depresi berat,” ujarnya.

Hampir dua bulan lebih, ia mengalami depresi berat, hingga akhirnya suami membantunya bangkit kembali, dan memulai kehidupan.

“Dua bulan lebih saya depresi, tapi sedikit demi sedikit Alhamdulillah bangkit, dan 3 bulan setelah itu bertemu sosok laki-laki, dan akhirnya menikah, dengannya yang sangat membantu saya untuk kembali menjalani kehidupan baru,” akuinya.

Tahun 2013, hingga tahun 2014, ia melahirkan dua anak, dan setahun kemudian ide membuka usaha home interior muncul.

“Ide bisnis home interior itu awalnya karena tidak sengaja, saat suami yang kerja di Polres Karawang, itu disuruh mencari interior seperti wallpaper, dan furniture, untuk keperluan kantor, kemudian lama kelamaan suami malah dikenal oleh teman-temannya di kantor sebagai penyedia interior. Alhasil dari situlah peluang muncul, dan pada tahun 2015 saat sudah lahir anak ketiga, memutuskan untuk membuka store pertama,” terang Ibu muda yang memiliki 3 anak ini.

Awal membuka store perdananya, banyak konsumen didapat dari jejaring media sosial. Bahkan, beberapa selebritis pun menjadi konsumen loyal usahanya.

“Awal itu Amel Alvi, Dila Erista, Ega Noviantika, dan Anang Ashanty, para artis itu tahu dari media sosial, terus ngehubungi, dan akhirnya minat, hingga ada yang 2 sampai 3 kali repeat order,” katanya.

Para selebritis yang memesan home interiornya mengakui murah, banyak, dan berkualitas.

“Kayak Ashanty itu memesan, wallpaper, gorden, dan lain-lain untuk kantor Mas Anang di Pondok Indah, 4 lantai, hanya habiskan puluhan juta rupiah, dan kata mereka itu murah, terus pilihannya banyak,” ungkapnya.

Pendapatannya pun bukan sekadar main-main, seperti di masa pandemi ini, ia juga mengakui ada peningkatan 4 kali lipat sebelum pandemi, dan dapat meraup untuk ratusan juta rupiah dalam satu bulan.

“Mungkin karena di rumah saja, jadi pemesanan interior rumah meningkat, jadi Alhamdulillah naik 4 kali lipat, sampai omset 800 juta-an lebih lah pendapatan perbulan,” tuturnya yang kini sudah memiliki dua store atau tempat usaha.

Diakuinya juga, dari penghasilan itupun, ia mempekerjakan banyak pemuda di Karawang, dan ia juga tengah membangun villa di kawasan Purwakarta dengan luas satu hektar.

“Karyawan yang saya pekerjakan itu ada 20 orang freelance, dan 9 karyawan tetap, dan Alhamdulillah, Allah memudahkan saya mewujudkan satu persatu target pencapaian, dan rencana tahun ini juga mudah-mudahan rampung untuk bangun villa di Purwakarta,” katanya.

Bukan hanya itu, ia tengah menyiapkan juga konsep bisnis kuliner, dan mempersiapkan pembelian rumah untuk Bibi yang mengurusinya sejak ditinggalkan kedua orang tuanya.

“Rencana mau coba bisnis kuliner, dan mau beli rumah tahun ini buat si Bibi yang sudah mengurusi saya saat ditinggalkan kedua orang tua,” tandasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bupati Aep Sebut, Buruh di Karawang mempunyai Peran Penting untuk Kemajuan Karawang

Karawang – Bupati Kabupaten Karawang bersama dengan Forkopimda menghadiri acara ...