Dinkes Karawang Gelar Jambore Tingkat Kabupaten dengan Meluncurkan Inovasi Baru Pencegahan Stunting

Jambore Kader Posyandu Kabupaten Karawang

Karawang – Dinas Kesehatan Karawang menggelar jambore bagi kader posyandu se-Kabupaten Karawang. Dengan jumlah 500 peserta yang mewakili posyandu dari 50 puskesmas seKabupaten Karawang. Tiap Puskemas sebanyak 10 orang Kader yang dibawa ke Jambore tingkat Kabupaten yang sebelumnya sudah di seleksi oleh puskesmas, pada Selasa 18 Juli 2023 di RM Alam Ceria Jalan Surotokunto, Karawang.

Adapun tujuan jambore tersebut, selain mempererat tali silaturahim antara para kader dan juga dengan pihak Dinkes juga ingin memberikan penghargaan kepada para kader posyandu yang selama ini memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan informasi langsung terkait kesehatan kepada masyarakat.

Pembukaan Jambore Kader Posyandu Kabupaten Karawang

Kepala Dinas Kesehatan Karawang melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang dr. Nurmala Hasanah menyampaikan, pihaknya sudah menemukan inovasi baru strategi komunikasi untuk pencegahan stunting dengan 7 gerakan untuk mencegah stunting yaitu Aktif minum tablet tambah darah , ibu hamil (bumil) diperiksa kehamilannya minimal 6 kali, cukupi protein hewani setiap hari, datang ke posyandu setiap bulan, eksklusif asi diberikan kepada bayi selama 6 bulan, fungsikan jamban sehat, galakan cuci tangan pakai sabun. Strategi komunikasi ini menjadi inovasi Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Kesehatan dengan inovasi A,B,C,D,E,F,G karena inovasi ini belum ada di kabupaten/kota lain.

“Jadi di Karawang ini sudah ada strategi komunikasi pencegahan stunting sebagai upaya promotif preventif agar tidak ada balita stunting baru lagi di Kabupaten Karawang,” ujarnya. Selasa, (18/723) di Aula Alam Cerita.

Ia pun menjelaskan, strategi komunikasi tersebut yaitu bagaimana cara memberikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat tersebut paham apa itu stunting.

Jambore Kader Posyandu Kabupaten Karawang

“Tadi saya sudah menyampaikan inovasi ABC, A nya itu masyarakat harus tau apa itu stunting setelah tau apa itu stunting masyarakat harus tau yang B bahaya stunting, C nya masyarakat harus tahu bagaimana cara mencegah stunting agar tidak ada balita stunting baru dengan 7 gerakan pencegahan stunting yaitu ABCDEFG tadi,” terangnya.

Bupati Karawang, dr.Hj. Cellica Nurrachadiana turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan para kader posyandu adalah pahlawan kesehatan masyarakat. Sosok yang luar biasa. Mereka melayani masyarakat hingga pelosok desa. Selalu aktif meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak termasuk ikut menanggulangi stunting.

Kader Posyandu Karawang

“Peran aktif para kades posyandu dalam penanganan stunting sekaligus menindak lanjuti kebijakan Presiden Republik Indonesia yang menetapkan penanganan stunting salah satu program nasional strategis,” kata bupati.

Bupati juga menjelaskan, Tahun 2021 prevalensi Stunting di Karawang berada diangka 20,6 persen. Dan turun ditahun 2022 menjadi 14 persen. Pihaknya menargetkan prevalensi stunting bisa turun hingga 8 persen tahun 2024.

“Insya Allah dengan kekompakan dan kesolidan seluruh stakeholder, upaya kita membebaskan Karawang dari anak stunting bisa terwujud. Kami ucapkan terimakasih pada kader posyandu, Dinas Kesehatan dan semua pihak,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Pekan Imunisasi Dunia dan Pelayanan KB

Karawang – Bupati Karawang H Aep Syaepuloh SE menghadiri acara ...