42 Bayi dan 162 Balita di Posko Pengungsian Banjir, Tim Medis Periksa Kesehatan

Tim kesehatan Puskesmas Wanakerta melakukan pemeriksaan bayi dan balita di Posko Pengungsian

Karawang – Tim kesehatan dari Puskesmas Wanakerta saat ini sedang konsen menangani 26 orang bayi dan balita yang bermasalah gizi di lokasi banjir Karangligar.

Tidak hanya lansia saja yang saat ini berada di tempat pengungsian. Terdapat pula bayi dan balita di lokasi pengungsian warga Desa Karangligar yang mengalami bencana banjir. Tim kesehatan dari Puskesmas Wanakerta telah melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara intens untuk kesehatan bayi dan balita.

drg.Veronica Maulana, Kepala Puskesmas Wanakerta menyampaikan, terdapat 42 bayi dan 162 balita.

“Saya sangat konsentrasi ke bayi dan balita untuk tetap diperhatikan kondisi gizinya. Saya khawatirkan mereka yang sudah bermasalah gizinya. Alhamdulillah kita langsung berikan makanan tambahan untuk mereka. Ibu hamil juga kami pastikan untuk berada di tempat pengungsian yang aman dan mudah terjangkau. Total untuk jumlah bayi yang berada di semua lokasi pengungsian sekarang ada 42 orang dan balita 162 orang, untuk ibu hamil ada 15 orang,” ujarnya, Senin (8/1/2024)

Dari semua total bayi dan balita, 26 bayi dan balita menderita gizi yang bermasalah. Penanganan untuk mereka berupa pemberian makanan tambahan. Selain itu tim dari Puskesmas juga telah menggabungkan mereka ke dalam satu group khusus. Hal ini untuk dilakukan pemantauan secara berkala.

“Bayi dan balita yang bermasalah gizi ada 26 orang di tempat kami terdampak. Saya masukan mereka ke dalam satu group supaya gizi mereka tetap terpantau jangan sampai tadinya masalahnya gizi kurang bisa menjadi gizi buruk. Sejauh ini masih kita pantau, sekarang saya sedang mencari bantuan untuk mereka,” tambahnya

Di lokasi pengungsian mereka membutuhkan bubur instan dan susu yang sesuai umur untuk anak-anak. Ia menghimbau kepada semua orangtua untuk tetap menjaga kebersihan sanitasi bagi anak. Hal itu untuk mencegah adanya penyakit diare yang akan dialami oleh anak.

“Bayi dan balita ini makanannya berbeda dengan orang dewasa. Minimal di tempat pengungsian mereka mendapatkan bubur bayi instan dan susu yang sesuai umur. Orangtua yang masih menyusui anaknya jangan lupa menjaga kesehatan, asupan makanan juga cukup. Ketika memberikan makanan kepada anak tetap dijaga sanitasinya jangan sampai bayi dan balita mengalami diare,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Pupuk Subsidi untuk Petani Karawang Akan Ditambah

KARAWANG– Pupuk subsidi bagi petani di Kabupaten Karawang akan ditambahkan ...