Harus Tahu, Begini Cara Penularan Penyakit Frambusia

dr.Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Karawang

dr.Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Karawang

Karawang – Penyakit frambusia dapat menular melalui kontak fisik, lingkungan, pola hidup tidak bersih dan harus segera mendapatkan penanganan.

Pada tahun 2024 Kabupaten Karawang dinyatakan bebas penyakit Frambusia dengan diberikan sertifikat penghargaan dari Kementrian Kesehatan kepada Bupati Karawang.

dr.Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Karawang menyampaikan sebelum sertifikat tersebut dikeluarkan, telah dilakukan assesment terlebih dahulu ke setiap puskesmas yang ada di Karawang. Asessment itu terlaksana pada Oktober hingga November 2023 lalu.

“Jadi untuk pemberian sertifikat bebas frambusia dari kementrian kesehatan kepada bupati Karawang ini ada prosesnya. Beberapa tahun ini dinas kesehatan Karawang mengikuti regulasi dari kementrian kesehatan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian frambusia dan pada waktu terakhir tahun 2023 sekitar bulan Oktober sampai November kita dilakukan assesment terhadap kondisi frambusia di Karawang dari kementrian kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan tim ahl,” ujarnya Kamis (7/3)

Tidak hanya pemeriksaan ke semua puskesmas, namun assesment juga dilakukan ke setiap pos kesehatan keliling dan sekolah. Ketika survey di sekolah, ditemukan 3 orang yang di duga terjangkit frambusia. Kemudian setelah itu, 3 orang itu dilakukan rapid tes atau pemeriksaan darah untuk memastikan. Setelah pemeriksaan, hasil yang keluar menyatakan bahwa 3 orang ini negatif dari penyakit frambusia. Hasil itu diserahkan kepada Kementrian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

“Disitu dilakukan review kembali kondisi Karawang di setiap puskesmas ditemukan kasus atau tidak kemudian diberikan pembekalan kembali. Kemudian dikasih waktu selama 3 bulan, puskesmas melakukan kegiatan screening frambusia termasuk kunjungan ke pos kesehatan keliling dan sekolah. Dilakukan pemeriksaan ribuan siswa dan ditemukan 3 orang yang di duga terjangkit frambusia. Setelah itu dilakukan verifikasi dengan melakukan rapid tes dan hasilnya alhamdulilla negatif. Kemudian kita laporkan kepada kementrian kesehatan melalui dinas kesehatan provinsi dan dikeluarkanlah sertifikat,” tambahnya.

Ia menjelaskan penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik, lingkungan, pola hidup yang kurang bersih. Ketika tidak diberikan pengobatan, maka penderita penyakit ini dapat mengalami kecacatan dan kerusakan sel di dalam tubuh. Semua usia dapat terpapar frambusia.

“Menular melalui kontak, melalui lingkungan, pola hidup yang kurang bersih dan kalau tidak di obati akan mengakibatkan kerusakan serta kecacatan serta mengganggu sekali. Bisa diobati sehingga bisa sembuh. Ini seperti koreng atau nama lainnya itu Patek, penyakit ini bisa terus mengering. Harus dilakukan pencegahan dengan pola hidup yang sehat dan bersih. Menyerang semua usia, untuk kasus yang meninggal dunia di Karawang tidak ada,” tutupnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dinkes Catat 655 Kasus DBD, 2 Anak Meninggal Dunia

KARAWANG – Dinas Kesehatan Karawang melakukan penyelidikan epidemiologi sebagai salah ...