Capaian IDL Puskesmas Klari Tinggi

KARAWANG – Puskesmas Klari raih juara utama dalam penginputan data dan pemberian Imunisasi Dasar Lengkap bagi bayi dan balita.

Puskesmas Klari mendapatkan juara satu dalam kategori Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Nur Khoiriyah, Kepala Puskesmas Klari menyampaikan tahun 2023 lalu di puskesmas ini berhasil mencapai 147 persen untuk pemberian imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita. Cara yang dilakukan melalui pengumpulan semua jejaring untuk diberikan edukasi tentang langkah mengisi data di dalam aplikasi.

“Puskesmas Klari mendapat penghargaan juara 1 untuk imunisasi dasar lengkap yang kita input dalam aplikasi Sejati Indonesiaku. Capaian kami 147 persen, kalau untuk cara mencapainya saya mengumpulkan jejaring bidan praktek mandiri yang memberikan pelayanan imunisasi untuk kita sosialisasikan dan menyampaikan cara mengisi aplikasi,” ujarnya Kamis (7/3)

Salah satu syarat tenaga kesehatan dapat menginput data ke dalam aplikasi tersebut yakni dengan sudah terdaftar di Kementrian Kesehatan. Ia menjelaskan jika aplikasi ini memberikan keuntungan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan. Hal itu dikarenakan ketika ingin melihat pelayanan yang sudah diberikan kepada pasien maka hanya memasukkan NIK dari pasien.

“Kalau kita ingin mengisi aplikasi itu nakesnya harus terdaftar dulu di Kemenkes. Jadi kita sampaikan ke mereka regulasi yang ada, keuntungannya untuk masyarakat yang kita layani itu pelayanan yang kita berikan akan masuk ke Kemenkes sehingga tidak akan hilang datanya,memang basiknya harus ada NIK. Para bayi yang belum terdaftar di KK segera di daftarkan. Begitu NIK kita input ke aplikasi akan keluar data anak,” tambahnya.

Tidak hanya itu, semua bidan dan klinik yang PMB juga diberikan pelatihan dari puskemas. Selanjutnya dilaksanakan pemantauan secara berkala. Hal itu untuk mengindari adanya data yang tidak terinput di dalam aplikasi.

“Saya memanggil bidan PMB, klinik untuk di berikan pelatihan. Alhamdulillah saya merasa tidak ada kendala apapun karena kita sesuai dengan regulasi dari atasan kemudian kita berpikir sendiri untuk memberikan edukasi kepada semua jejaring kami. Kami juga memantau terus dan di ingatkan terus supaya mereka menginput ke dalam aplikasi,” imbuhnya.

Sejauh ini belum terdapat orangtua bayi dan balita di Klari yang menolak diberikan imunisasi. Meski begitu untuk orangtua yang menolak disebabkan adanya surat rekomendasi dari anak perihal penyakit serius yang di derita. Tahun 2024 ini ia mempunyai target 100 persen untuk memberikan IDL bagi bayi dan balita.

“Alhamdulillah kalau saya di Klari itu tidak ada yang menolak imunisasi. Kalau yang memang menolak karena mempunyai penyakit seperti gagal ginjal, penyakit serius, atau epilepsi dan ada surat rekomendasi dari dokter anak. Ketika tidak ada kendala itu kita akan meminta terus ke orangtuanya untuk tetap diberikan imunisasi. Kita beritahu dulu ke keluarganya keuntungan diberikan imunisasi. Targetnya ingin semua bayi dan balita 100 persen harus sesuai dengan tugas standard pelayanan maksimum. Saya akan kumpulkan progammer, rekan klinik PMB kalau kita akan melaksanakan tugas sesuai dengan regulasi. Saya memotivasi mereka itu supaya gaji yang kita terima dari uang rakyat itu menjadi berkah,” tutupnya

– Puskesmas Klari raih juara utama dalam penginputan data dan pemberian Imunisasi Dasar Lengkap bagi bayi dan balita.

Puskesmas Klari mendapatkan juara satu dalam kategori Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Nur Khoiriyah, Kepala Puskesmas Klari menyampaikan tahun 2023 lalu di puskesmas ini berhasil mencapai 147 persen untuk pemberian imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita. Cara yang dilakukan melalui pengumpulan semua jejaring untuk diberikan edukasi tentang langkah mengisi data di dalam aplikasi.

“Puskesmas Klari mendapat penghargaan juara 1 untuk imunisasi dasar lengkap yang kita input dalam aplikasi Sejati Indonesiaku. Capaian kami 147 persen, kalau untuk cara mencapainya saya mengumpulkan jejaring bidan praktek mandiri yang memberikan pelayanan imunisasi untuk kita sosialisasikan dan menyampaikan cara mengisi aplikasi,” ujarnya Kamis (7/3)

Salah satu syarat tenaga kesehatan dapat menginput data ke dalam aplikasi tersebut yakni dengan sudah terdaftar di Kementrian Kesehatan. Ia menjelaskan jika aplikasi ini memberikan keuntungan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan. Hal itu dikarenakan ketika ingin melihat pelayanan yang sudah diberikan kepada pasien maka hanya memasukkan NIK dari pasien.

“Kalau kita ingin mengisi aplikasi itu nakesnya harus terdaftar dulu di Kemenkes. Jadi kita sampaikan ke mereka regulasi yang ada, keuntungannya untuk masyarakat yang kita layani itu pelayanan yang kita berikan akan masuk ke Kemenkes sehingga tidak akan hilang datanya,memang basiknya harus ada NIK. Para bayi yang belum terdaftar di KK segera di daftarkan. Begitu NIK kita input ke aplikasi akan keluar data anak,” tambahnya.

Tidak hanya itu, semua bidan dan klinik yang PMB juga diberikan pelatihan dari puskemas. Selanjutnya dilaksanakan pemantauan secara berkala. Hal itu untuk mengindari adanya data yang tidak terinput di dalam aplikasi.

“Saya memanggil bidan PMB, klinik untuk di berikan pelatihan. Alhamdulillah saya merasa tidak ada kendala apapun karena kita sesuai dengan regulasi dari atasan kemudian kita berpikir sendiri untuk memberikan edukasi kepada semua jejaring kami. Kami juga memantau terus dan di ingatkan terus supaya mereka menginput ke dalam aplikasi,” imbuhnya.

Sejauh ini belum terdapat orangtua bayi dan balita di Klari yang menolak diberikan imunisasi. Meski begitu untuk orangtua yang menolak disebabkan adanya surat rekomendasi dari anak perihal penyakit serius yang di derita. Tahun 2024 ini ia mempunyai target 100 persen untuk memberikan IDL bagi bayi dan balita.

“Alhamdulillah kalau saya di Klari itu tidak ada yang menolak imunisasi. Kalau yang memang menolak karena mempunyai penyakit seperti gagal ginjal, penyakit serius, atau epilepsi dan ada surat rekomendasi dari dokter anak. Ketika tidak ada kendala itu kita akan meminta terus ke orangtuanya untuk tetap diberikan imunisasi. Kita beritahu dulu ke keluarganya keuntungan diberikan imunisasi. Targetnya ingin semua bayi dan balita 100 persen harus sesuai dengan tugas standard pelayanan maksimum. Saya akan kumpulkan progammer, rekan klinik PMB kalau kita akan melaksanakan tugas sesuai dengan regulasi. Saya memotivasi mereka itu supaya gaji yang kita terima dari uang rakyat itu menjadi berkah,” tutupnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dinkes Catat 655 Kasus DBD, 2 Anak Meninggal Dunia

KARAWANG – Dinas Kesehatan Karawang melakukan penyelidikan epidemiologi sebagai salah ...